Surabaya, 30 Juni 2022
Setelah melewati
rangkaian tahapan yang cukup panjang dari penelitian, formulasi,
pengembangan, dan uji pra klinik hingga pelaksanaan uji klinik fase 1
dan 2, kini vaksin Merah Putih telah masuk pada tahap uji klinik fase 3.
Hal
tersebut ditandai dengan dilaksanakannya kick off uji klinik fase 3
vaksin merah putih pada Senin, 27 Juni 2022 di Aula Fakultas Kedokteran,
Kampus A, Universitas Airlangga, Surabaya.
Pelaksanaan
kick off uji klinik fase 3 vaksin merah putih dihadiri oleh Direktur
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang diwakili oleh Direktur
Produksi dan Distribusi Kefarmasian Agusdini Banun Saptaningsih, Apt,
MARS, Kepala Badan POM Penny K. Lukito, Rektor UNAIR yang diwakili oleh
Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi
Muhammad Miftahussurur, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals
Indonesia FX Sudirman, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Fedik Abdul
Rantam, serta Peneliti Utama Uji Klinik Vaksin Merah Putih Dominicus
Husada.
Vaksin Merah Putih merupakan produk
vaksin dalam negeri hasil kolaborasi Universitas Airlangga (UNAIR) dan
PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Pada tahap
uji klinik fase 3 ini direncanakan akan melibatkan 4.005 subjek bekerja
sama dengan 5 rumah sakit yakni RSUD dr. Soetomo Surabaya, RS UNAIR
Surabaya, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, RS Paru Jember, dan RSUD dr.
Soebandi Jember. Uji klinik dilakukan untuk memastikan efikasi dan
memonitor adverse reaction dari vaksin Merah Putih.
Selain sebagai vaksin utama, vaksin Merah Putih juga didorong untuk dapat digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin pada anak.
Untuk
meningkatkan akses vaksin ke tingkat global, vaksin Merah Putih juga
didorong untuk didaftarkan dan mendapatkan rekomendasi WHO emergency use
listing. Hal ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia
mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin, terutama vaksin
COVID-19.
Pemerintah mendukung penggunaan
vaksin Merah Putih untuk meningkatkan penggunaan produk obat maupun
bahan baku obat yang sudah dapat diproduksi lokal.
Direktur
Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Kemenkes Agusdini Banun
Saptaningsih, Apt, MARS mengatakan uji klinik fase 3 vaksin Merah Putih
ini menjadi bentuk kesiapan infrastruktur riset dan manufaktur, serta
sumber daya manusia dalam negeri untuk produksi vaksin.
'Kita
berharap, agar kerja sama industri, akademisi/lembaga riset, dan
pemerintah seperti pada momen ini akan meningkatkan resiliensi sektor
farmasi di Indonesia,' katanya di Surabaya, Senin (27/6).
Kepala
Badan POM Penny K. Lukito menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan
uji klinik fase 3 ini dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat
segera diterima dengan baik untuk dapat dilakukan proses selanjutnya.
'Vaksin
Merah Putih tidak hanya menjadi alternatif pilihan untuk vaksin
COVID-19 di Indonesia, tapi juga dapat menjadi produk ekspor ke
depannya,' ucap Penny.
Sumber : Website Kementerian Kesehatan