Skip to content

Berita

Kadinkes Jabar: Fogging Tidak Efektif Jika Tak Dibarengi 3M Plus

Congue iure curabitur incididunt consequat

KOTA BANDUNG--- Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, dalam mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah dengan metode fogging, tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan 3M Plus.

Hal tersebut dikatakannya dalam kegiatan BEJA (Bewara Jawa Barat) tentang Antisipasi Demam Berdarah Dengue di Jawa Barat yang dilaksanakan di Gedung Sate, Jumat (8/3).

"Karena fogging hanya berdampak pada nyamuk dewasa, sementara jentik yang memungkinkan menjadi penyebar nyamuk DBD masih tetap ada sehingga penanganan DBD ini harus komprehensif," katanya.

Cara yang paling efektif dalam mencegah DBD menurutnya, dengan memastikan lingkungan agar tidak ada tempat hidup untuk nyamuk.

"Jangan sampai ada genangan air bersih yang berpotensi jadi tempat kembang biak nyamuk, contohnya di bagian bawah disepenser yang tidak sadari mungkin akan jadi tempat kembang biak nyamuk, itu harus kita bersihkan secara berkala minimal seminggu sekali," ujarnya.

3M Plus sendiri merupakan upaya dalam mencegah penyebaran nyamuk DBD dengan menguras dan menutup penyimpanan air serta membersihkan barang bekas yang bernilai ekonomis. Sementara poin plusnya terdiri dari berbagai macam seperti memelihara ikan yang akan berdampak dalam mengurangi jentik nyamuk atau menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti lavender.

Kadinkes berpesan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan yang dilakukan setiap hari di rumah, lingkungan sekitar dan tempat kerja.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak di RSHS Bandung, Djatmika Setiabudi mengatakan, deteksi dini merupakan hal yang perlu dilakukan dalam mencegah DBD berkembang menjadi lebih kritis.

"Kebanyakan (anak) yang meninggal itu karena datang ke RS dengan kondisi yang sudah terlambat," ujarnya.

Ia juga membagi kondisi pasien DBD menjadi tiga yakni kondisi demam, kritis dan pemulihan.

Menurutnya, para orang tua kerap menyangka kondisi anak yang turun demam merupakan pertanda bahwa anak akan menuju sembuh. Namun, bisa jadi hal tersebut merupakan pertanda anak memasuki fase kritis.

"Apabila demam turun namun dibarengi dengan mual dan muntah yang lebih sering dan nyeri perut yang lebih hebat, kemungkinan justru itu sudah masuk fase kritis," tambahnya.

Peran multisektor juga berdampak dalam mengatasi DBD, salah satunya peran PKK.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Emma Rachmawati, para kader PKK di 27 Kabupaten/ Kota di Jawa Barat tidak bosan dalam mengajak dan mensosialisasikan pencegahan DBD.

"Memotivasi teman-teman di Kabupaten/ Kota dan TP PKK Provinsi untuk melakukan Gertak PSN ataugerakan serentak pembersihan sarang nyamuk," katanya.


Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

Raden Vini Adiani Dewi

Berita Lain

Close
Close