Berita

“Untuk penyakit osteoporosis ada beberapa hal yang harus kita perhatikan adalah osteoporosis dapat menyerang pada usia berapa pun. Bukan lansia saja. Sebanyak 80% penderita osteoporosis adalah wanita. Semnetara itu, pemicu osteoporosis seperti konsumsi alkohol, minuman ringan, dan kopi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis,” kata Kadinkes.

Ia melanjutkan, dampak dari osteoporosis secara fisik adalah tulang mudah cedera, sementara dampak sosialnya yakni keterbatasan gerak menjadi ketergantungan pada orang lain, dan dampak psikologinya meliputi terbatasnya ruang gerak akan menimbulkan stres dan depresi karena merasa tidak berdaya, terutama bagi orang dengan aktivitas tinggi.

“Untuk itu ayo kita lawan osteoporosin dengan melakukan cek kesehatan (tes kepadatan tulang), tambah asupan kalsium dan vitamin D, olahraga, berhenti merokok, tidak minum alkohol, dan kurangi konsumsi kafein,” tambahnya.

Menurutnya, tindakan pencegahan dan peningkatan pengetahuan   menjadi upaya yang tepat sebagai kewaspadaan dalam menjaga Kesehatan.

“Kita harus kondisi apapun kesehatan masing-masing,  mau melaksanakan perilaku sehat dan mampu mengajak orang lain untuk mewujudkan perubahan perilaku masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Dengan rutin cek kesehatan, olahraga teratur dan terukur serta perbayak makan buah dan sayur,” ujarnya.

Saat ini, indonesia termasuk Jawa Barat menghadapi berbagai masalah penyakit (triple burden) yaitu :

- Pinere (penyakit infeksi, new emerging dan re-emerging)

- Penyakit tidak menular yang cenderung naik 

- Penyakit menular belum teratasi termasuk penyakit osteoporosis