Skip to content

Berita

SiOces bahas Peran Tenaga Perawat dalam Penanganan Pasien ODGJ

Congue iure curabitur incididunt consequat

Promkes Jabar SiOces bahas Peran Tenaga Perawat dalam Penanganan Pasien ODGJ yang terpapar Covid-19 melalui podcast-nya dengan narasumber Sandi Sulaeman, A. Md., Kep., sebagai Relawan Covid-19 yang disiarkan melalui kanal YouTube Promkes Jabar pada Senin, (11/4/2022). 

Dalam podcast ini, Sandi bercerita bahwa pada awalnya dia belum ada niat untuk bekerja di rumah sakit karena berencana untuk bekerja di Jepang. Namun akhirnya ia bergabung menjadi relawan pada Agustus lalu setelah kakak tingkatnya yang sudah lebih dulu bergabung menjadi relawan terkena Covid-19.

“Jadi perawat di sini (RSJ) itu setidaknya harus menyiapkan dua mental yaitu mental untuk menghadapi pasien covid dan mental untuk menghadapi pasien dengan gangguan jiwa,” kata Sandi. Meski begitu, ia mengatakan hikmah yang didapat dalam menangani pasien Covid-19 dengan ODGJ yaitu menjadi lebih mudah untuk bermuhasabah diri. Ia melanjutkan, dalam merawat pasien Covid-19 dengan ODGJ, jangan ada rasa kesal atau marah dan harus mengutamakan hati nurani untuk memaklumi kondisi pasien.

Komunikasi sangat perlu diperhatikan menurut Sandi dalam merawat pasien ODGJ yang terpapar Covid-19 dengan cara memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu mengobrol untuk sekadar menanyakan kabar, dan menghindari bertanya dengan nada tinggi karena pasien akan tidak merespon bahkan mengamuk. Cara tersebut menurut keterangan Sandi dinamakan dengan komunikasi terapeutik yang bertujuan untuk terapi pada pasien ODGJ.

Berdasarkan pengalamannya, banyak kesan yang Sandi rasakan termasuk berinteraksi dengan pasien yang justru membuat ia merasa terhibur. “Belum pernah merasa lelah sekali karena justru ketika ada keluh kesah, malah kembali ceria karena terhibur dari pelaku klien yang unik yang buat ketawa ceria. Kadang kalau saya datang, mereka sudah tau mau diperiksa dan seneng,” kata Sandi.

Berdasarkan keterangan dari Sandi, pasien ODGJ bahkan ada yang tidak sadar kalau dia dalam gangguan jiwa. Maka dari itu menurutnya, dalam merawatnya harus hati-hati karena kalau salah sedikit, bisa naik lagi emosinya. “Ada gejala khas pada pasien ODGJ yakni halusinasi, bisikan atau perasaan yang tidak nyata,” pungkasnya.

 

 

Berita Lain

Close
Close