Skip to content

Berita

Penerapan Metode Wolbachia, Upaya Dinkes Jabar Cegah DBD

Congue iure curabitur incididunt consequat

KOTA BANDUNG– Dinas Kesehatan Jawa Barat melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menerapkan metode Wolbachia untuk menurunkan kasus demam dengue (Demam Berdarah)


“Di Jawa Barat baru Kota Bandung saja di Kecamatan Ujung Berung, sementara Kabupaten dan Kota lain di Jawa Barat belum ada rencana implementasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani, Jumat (24/11).


Dampak penerapan wolbachia bisa dirasakan setelah 1 musim dengue pasca release telur berwolbachia selesai, namun jika dilihat setelah 2 musim dengue, penurunan dapat terlihat secara signifikan.


“Dampak ini dapat dirasakan jika nyamuk berwolbachia yang ada di alam established sebanyak 80%,” katanya.


Untuk mencapai 80%, nyamuk ber-wolbachia optimal di alam diperlukan waktu kurang lebih 6 bulan hingga 1 tahun sejak start release/ peletakan ember telur berwolbachia pertama.


“Penarikan ember telur ber-wolbachia akan dilakukan ketika hasil monitoring menunjukan hasil sampel nyamuk berwolbachia di alam sudah 60%,” ujarnya.


Wolbachia  melumpuhkan virus demam berdarah yang ada di tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga  tidak  menular ke  manusia.


Ketika nyamuk Aedes aegypti jantan ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk Aedes aegypti betina, maka virus demam berdarah akan dihadang oleh nyamuk betina tersebut.


Artinya, jika  nyamuk betina ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak ber-Wolbachia, maka semua telurnya akan mengandung Wolbachia.


Percobaan penyebaran nyamuk Wolbachia sebelumnya dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022.

Hasilnya menunjukkan bahwa di daerah endemis Wolbachia, Wolbachia mengurangi kasus demam berdarah hingga 77 persendan tingkat rawat inap sebesar 86 persen.


Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya nyamuk yang mengandung wolbachia, tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.


Diketahui, Wolbachia sendiri terdapat dalam telur nyamuk, maka bakteri ini akan diturunkan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya. Akibatnya, dampak perlindungan wolbachia terhadap penularan dengue bersifat berkelanjutan (sustainable).


Pendekatan wolbachia telah terbukti mengurangi secara signifikan kejadian penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap bagi penderita penyakit tersebut.


Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

Raden Vini Adiani Dewi


Berita Lain

Close
Close