Skip to content

Berita

Kadinkes Paparkan Upaya Pencegahan Keracunan Makanan

Congue iure curabitur incididunt consequat

KOTA BANDUNG - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Vini Adiani menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Kupas Tuntas Kejadian Keracunan Makanan di Jawa Barat secara daring melalui Zoom Meetings, Jumat (20/10).

Dalam materinya, Kadinkes menyampaikan terdapat 5 kunci dalam mencegah keracunan makanan, di antaranya:

1.Jagalah kebersihan

2. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang

3. Masaklah dengan benar

4. Jagalah pangan pada suhu aman

5. Gunakan air dan bahan baku yang aman

Akhir-akhir ini telah terjadi beberapa keracunan makanan di Jawa Barat yang meliputi:

- Kabupaten Sukabumi

- Kabupaten Cianjur

- Kabupaten Bandung Barat

- Kabupaten Garut

"Kejadian keracunan berdasarkan kronologi dapat terjadi dari makanan jajanan anak sekolah, kegiatan selamatan, makanan yang disediakan untuk karyawan dan lain-lain," katanya.

Lebih lanjut Kadinkes mengatakan sekitar 60% kasus keracunan pangan disebabkan karena kebersihan dan sanitasi yang tidak memenuhi syarat seperti adanya kontaminasi silang antara makanan matang dengan bahan mentah,  penjamah makanan kondisi kesehatannya kurang sehat (Batuk, Bersin, tangan yang luka/tidak bersih, adanya serangga, tikus, hewan rumah (kemungkinan bisa mencemari makanan) hingga debu.

Sementara itu, pemateri lain yakni Dewi Marhaeni, Ahli Gizi Medik Unpad mengatakan terdapat lima tanda seseorang mengalami keracunan makanan yaitu muntah secara berkala, BAB berdarah, dehidrasi, demam dengan suhu hingga 39 derajat celsius dan diare lebih dari tiga hari. Maka untuk mengatasi hal-hal tersebut, orang sekitarnya perlu membawa korban ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Pemateri lainnya,  I Made Bagus Kepala Balai Besar POM Bandung memaparkan materi terkait 5 Kunci Kemanan Pangan.

"Lima kunci keamanan pangan untuk keluarga adalah prinsip dasar untuk penerapan keamanan pangan yang dapat digunakan untuk tindakan pencegahan keracunan pangan," ujarnya.

Ia juga membagi kategori pangan yang aman dan bebas dari cemaran yang terdiri dari cemaran fisik, cemaran biologi dan cemaran kimia.

Ada pun cemaran fisik, menurutnya, seperti kotoran dari kuku, serangga, rambut dan kerikil. Sementara cemaran biologi meliputi kuman/ bakteri/ cacing/ parasit dan protozoa dan cemaran kimia terdiri dari racun yang dihasilkan jamur, logam berat serta bahan berbahaya seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil.

Webinar yang diselenggarakan oleh Promosi Kesehatan (Promkes) Jawa Barat ini diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai elemen di Kabupaten/ Kota di Jawa Barat.


Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

Raden Vini Adiani Dewi

Berita Lain

Close
Close