Bogor, 23 Juli 2022
Peringatan Hari Anak
Nasional (HAN) diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 23 Juli yang
kali ini jatuh pada hari Sabtu. Peringatan HAN bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi seluruh komponen bangsa dan menguatkan daya
ungkit program pemerintah dalam menjamin pemenuhan hak anak.
Pemerintah
menjamin pemenuhan hak anak salah satunya melalui transformasi layanan
primer yang diinisiasi oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Anak
adalah seseorang yang berusia sampai 18 tahun, termasuk yang masih
dalam kandungan. Tumbuh dan kembang anak yang optimal mendukung
terwujudnya kualitas kesehatan, kecerdasan dan daya saing individu.
Menkes
Budi mengatakan masalah kesehatan anak merupakan dampak perilaku yang
tidak mendukung kesehatan, pola pengasuhan dan tumbuh kembang anak yang
tidak optimal, asupan gizi yang tidak optimal, aktivitas fisik yang
kurang, kebersihan individu dan sanitasi lingkungan yang tidak baik,
perilaku merokok, adiksi gadget, serta komunikasi orang tua dan anak
yang buruk.
''Orang tua, keluarga, masyarakat
termasuk dunia usaha, institusi pendidikan, profesi dan pemerintah
bertanggung jawab dalam pemenuhan hak anak atas kelangsungan hidup,
tumbuh dan berkembang, perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,''
ujar Menkes Budi.
Tema HAN tahun 2022 adalah
'Anak Terlindungi, Indonesia Maju'. Kementerian Kesehatan mengangkat
sub-tema HAN 2022 'Meningkatkan Kualitas Hidup Anak Melalui Pola Asih,
Asah, Asuh dan Pelayanan Yang Berkualitas'.
Rangkaian
kegiatan HAN Kementerian Kesehatan Tahun 2022 berkolaborasi dengan
lintas sektor, dunia usaha, organisasi profesi dan masyarakat. Kegiatan
yang diselenggarakan dalam memenuhi hak anak berupa gerakan Aksi Bergizi
di SMP, SMA dan sederajat untuk implementasi peningkatan konsumsi
tablet tambah darah pada remaja putri.
Kemenkes juga menyelenggarakan skrining gangguan kesehatan mata, khususnya gangguan refraksi pada anak sekolah.
Kegiatan-kegiatan
yang digelar Kementerian Kesehatan dalam rangka Hari Anak Nasional 2022
merupakan upaya dalam mewujudkan transformasi layanan primer.
Transformasi layanan primer menjadi penting dalam memastikan anak tetap
sehat dan terhindar dari pandemi selanjutnya atau dari penyakit yang
beredar di masyarakat.
''Transformasi layanan
primer berfokus pada upaya promotif dan preventif yang tujuannya adalah
untuk menciptakan orang yang sehat dengan menggerakkan langkah-langkah
preventif,'' ucap Menkes Budi.
Program utama
dalam penguatan upaya preventif di layanan primer sebagai salah satu
bentuk transformasi layanan primer diantaranya melalui penambahan
imunisasi rutin dari 11 menjadi 14 vaksin dan pemantauan tumbuh kembang
anak di posyandu dengan alat antrometri terstandar.
Program utama Kemenkes ini merupakan upaya perlindungan kepada anak bangsa untuk menuju Indonesia maju.
Sumber : kemkes.go.id