Skip to content

Berita

Upayakan PSN 3M dan G1R1J untuk Tanggulangi DBD

Congue iure curabitur incididunt consequat
Dinas Kesehatan Jawa Barat melakukan upaya pencegahan penyakit demam berdarah (DBD) dengan menggerakan masyarakat untuk melakukan PSN 3M plus melalui G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik). Selain itu upaya larvasidasi dan juga deteksi dini DBD dengan RDT DBD di fasyankes.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr. Ryan Bayusantika pada Jumat, (26/8/2022).

"Yang Harus dilakukan masyarakat dalam mencegah DBD adalah dengan menjadi juru pemantau jentik di wilayah tempat tinggal masing-masing.

Gerakan juru pemantau jentik tidak hanya dirumah tapi juga tempat umum, sekolah, perkantoran dll. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa sehingga yang perlu diberantas secara rutin seminggu sekali adalah jentik nyamuk aedes aegepti," katanya.

Di Jawa Barat terjadi kenaikan kasus DBD dibandingkan dengan tahun lalu

"Sampai saat ini kasus di tahun 2022 sudah 24 ribu kasus periode Januari-Juli. Sedangkan di 2021 dalam periode Januari -Desember 23 ribu kasus," tambahnya.

Total kasus DBD Jabar tahun 2022 periode Januari-Juli 24192 berjumlah 224 kematian.  Kota dengan kasus tertinggi yaitu Kota Bandung dengan 3936 kasus, Kab Bandung 2777 kasus, Kota Bekasi 1910 kasus, Kab.  Sumedang 1425 kasus.

Sedangkan Kabupaten dengan kematian tertinggi tahun 2022 yaitu Kabupaten Bandung dengan 37 kematian,  Kota Tasikmalaya dengan 22 kematian, Kabupaten Sumedang dan Kota Sukabumi dengan 13 kematian.

Selanjutnya dr. Ryan memberikan tips pencegahan dan pengendalian DBD yang terdiri dari pengendalian fisik yang merupakan pilihan utama pengendalian vektor DBD melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

PSN 3M akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan secara luas dan serentak, terus menerus dan berkesinambungan. PSN 3M sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali sehingga terjadi pemutusan rantai pertumbuhan nyamuk pra dewasa tidak menjadi dewasa.

Pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melibatkan segenap anggota keluarga untuk berperan sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di rumah masing-masing, serta tetap melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN 3 M Plus) dengan kegiatan Menguras , Menutup, Mendaur Ulang (3M), Plus menghindari gigitan nyamuk di lingkungan rumah, perkantoran, tempat kerja, sekolah, dan tempat-tempat umum (TTU).
PSN 3M dilakukan dengan cara, antara lain :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti
bak mandi/wc, drum, dan lain-lain seminggu sekali (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/
tempayan, dan lain-lain (M2)
3. Memanfaatkan atau mendaur ulangn barang-barang bekas yang
dapat menampung air hujan (M3).
PSN 3M diiringi dengan kegiatan Plus lainya, antara lain :
• Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempattempat
lainnya yang sejenis seminggu sekali.
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak
• Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, dan
lain-lain (dengan tanah, dan lain-lain).
• Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang
sulit dikuras atau di daerah yang sulit air
• Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan
air
• Memasang kawat kasa
• Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi turut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit demam berdarah dengan melakukan PSN 3M dan G1R1J.
"Mari cegah keluarga dan kerabat kita dari demam berdarah. Jawa Barat sehat, Indonesia kuat," tutupnya.

Berita Lain

Close
Close