Skip to content

Berita

Jabar Raih Penghargaan Terbaik Pertama dalam Pelaksanaan Program TBC Tahun 2022

Congue iure curabitur incididunt consequat
DKI JAKARTA - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Jawa Barat meraih penghargaan terbaik pertama dalam pelaksanaan program Tuberculosis (TBC).

Piagam penghargaan diterima secara langsung dari Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu kepada Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Nina Susana dalam kegiatan Pertemuan Nasional Program HIV PIMS, TBC dan Malaria di Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Selasa (31/1/2023).

"Ini merupakan pencapaian dari Dinkes Jabar untuk Jawa Barat, salah satu bentuk kerja keras kami dalam melaksanakan kerja," kata Plt. Kadinkes Nina.

Didampingi jajaran Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Plt. Kadinkes Nina tidak menyangka Jawa Barat akan menempati posisi terbaik pertama. Ia dan jajaran Bidang P2P akan terus memaksimalkan pencegahan penyakit menular di Jawa Barat selain TBC seperti malaria dan AIDS.


Penghargaan ditujukan atas pencapaian Jawa Barat dalam pelaksanaan program TBC yang meliputi Treatment Coverage, Treatment Success Rate TBC SO, Enrollment TBC RO, Treatment Success Rate TBC RO, Capaian kontak serumah yang mendapat TPT, Capaian indeks kasus yang dilakukan IK dan Penyerapan dana Global Fund tahun 2022.

Sementara itu Dirjen P2P Kemenkes RI Maxi Rein sangat mengapresiasi Jawa Barat dalam capaian pelaksanaan program ini.
"Capaian di Jawa Barat sangat mempengaruhi nilai nasional. Saya berterima kasih karena programnya dilaksanakan dengan baik sehingga mencapai target," tuturnya.

Pada akhir pertemuan, ia berpesan agar menjadikan program pencegahan penyakit malaria untuk dijadikan perhatian di setiap provinsi dan kabupaten/ kota.

Kegiatan yang akan berlangsung selama 5 hari hingga 4 Februari mendatang ini dihadiri oleh 327 orang perwakilan dari seluruh Dinas Kesehatan Provinsi di Indonesia.

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan moitoring dan evaluasi serta perencanaan atas capaian program, indikator dan serapan dana hibah Global Fund dan komponen bidang AIDS Bidang Malaria," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI Imron Pambudi sebagai Panitia Ketua Pelaksana.

Upaya yang sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan penemuan kasus TBC di antaranya:
1. Mendorong fasyankes TCM untuk mengintegrasikan pemeriksaan TBC dengan kegiatan skrining COVID-19.
2. Meningkatkan proporsi pemeriksaan TBC dengan TCM dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis.
3. Mengaktifkan mekanisme transportasi specimen (dengan kurir eksternal atau internal), sehingga menjaring pemeriksaan TCM dari eksternal fasyankes TCM, termasuk dari fasyankes swasta.
4. Meningkatkan motivasi ke fasyankes untuk tetap melayani pemeriksaan TBC pada masa pandemi COVID-19.
5. Meningkatkan kinerja Tim Public Private Mix/PPM dengan menyelenggarakan pertemuan secara berkala dan berkelanjutan sehingga diharapkan jejaring layanan TBC berpartisipasi aktif pada penemuan dan pengobatan TBC

Selain itu Dinkes Jabar melakukan upaya penemuan Tuberkulosis dengan investigasi kontak, skrining pasien DM, HIV, bumil dan tempat-tempat risiko tinggi seperti lapas/rutan, pesantren dan lain-lain.

Kolaborasi lintas sektor, melalui strategi  pentahelix dengan  melibatkan  akademisi, bisnis, _community_, _government_, dan media juga turut berperan dalam mendorong respon terhadap penanggulangan TBC

Plt. Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS


Berita Lain

Close
Close