Skip to content

Berita

Jabar Capai Target 95% Imunisasi Tambahan Campak-Rubela

Congue iure curabitur incididunt consequat

Dinas Kesehatan Jawa Barat berkomitmen capai target sasaran 95% imunisasi tambahan untuk campak-rubela dan 80% imunisasi kejar pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap 2 Jawa – Bali yang sedang berlangsung hingga bulan depan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi dalam pertemuan review paruh waktu BIAN tahap II kerja sama Kemenkes, WHO dan UNICEF di Kota Bandung, Rabu (31/8/2022).

“Kami bekomitmen untuk mencapai target  95% imunisasi tambahan untuk campak-rubela dan 80% imunisasi kejar. Untuk pencapaian target ini, tenaga kesehatan di kabupaten/kota dan puskesmas berkolaborasi dengani PKK dan para kader kesehatan di tingkat kecamatan/kelurahan/desa dan RT/RW,” kata Kadinkes.

Selanjutnya ia menuturkan, terkait percepatan peningkatan cakupan yang sedang diupayakan adalah monitoring evaluasi secara langsung bersama ketua TP PKK dan lintas sektor lain sehingga dapat membuat strategi selanjutnya. Memanfaatkan seluruh potensi fasilitas kesehatan dan penambahan pos pelayanan. Selanjutnya penggerakan sasaran melalui sweeping untuk menjaring sasaran baru dan memastikan semua sasaran mendapatkan layanan BIAN.

Berdasarkan laporan hasil pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional di Jawa Barat sampai dengan 30 Agustus 2022, terpantau 27 kabupaten/kota yang sudah memberikan laporan hasil pelaksanaan BIAN dengan cakupan imunisasi campak rubela sebanyak hampir 2 juta anak (59,4%) dari target 3 juta lebih di Jawa Barat dan nasional, oral polio vaksin (OPV) sebanyak 296 ribu (50,3%) dari target 564 ribu di Jawa Barat dan 576 ribu nasional, inactivated polio vaksin (IPV) sebanyak 344 ribu lebih anak (47,9%) dari target 728 ribu di Jawa Barat dan nasional serta DPT-Hb-Hib sebanyak 382 ribu lebih anak (42,9%). Dari data tersebut, sebanyak 3 juta anak di Jawa Barat telah diimunisasi dari jumlah target 5 juta lebih anak.

Menurutnya, strategi pelaksanaan BIAN di Jawa Barat dilakukan melalui penguatan pokja BIAN dan kolaborasi pentahelix bersama lintas program dan lintas sektor di Jawa Barat. Salah satunya melalui sosialisasi dan diseminasi informasi BIAN melalui berbagai platform dan kanal media seperti media sosial pimpinan stakeholder, media nasional dan lokal daerah, media sosial publik, hingga talkshow offline dengan pers media.

“Untuk mempersiapkan generasi yang kuat, sehat dan juara. Sekali lagi, terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah berupaya mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional. Semoga upaya ini senantiasa menjadi berkah bagi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu penghambat jalannya BIAN adalah masyarakat yang kurang _aware_ terhadap imunisasi pada anak dikarenakan pandemi.

Berdasarkan data yang dipaparkan UNICEF Indonesia, terjadi penurunan cakupan imunisasi yang signifikan sejak pandemi Covid-19. Ada sekitar satu juta lebih bayi yang tidak atau belum mendapatkan imunisasi lengkap selama setahun dalam rentang waktu 2019 hingga 2021 di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS

Berita Lain

Close
Close