Skip to content

Berita

Kronologi, Upaya dan Tindak Lanjut Dinkes Jabar Tanggulangi KLB Polio

Congue iure curabitur incididunt consequat


Ringkasan kronologi:

- Pada tanggal 14 Maret 2023, telah diterima laporkan kasus AFP dengan hasil berikut:

Laboratorium terdeteksi VDPV tipe 2 di Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat yang diperiksa real time PCR pada tanggal 13 Maret 2023 di Laboratorium Rujukan Polio Nasional Biofarma.

Hasil pemeriksaan sekuensing menunjukkan virus polio tersebut telah bermutasi dengan perubahan 31 dan 30 nukleotida dan mempunyai kesamaan genetik (genetically linked) dengan kasus cVDVP2 dari Aceh (INO-ACE-1).

Kasus Polio pada anak perempuan berinisial An. NO, usia 4 tahun 5 bulan. Kasus berdomisili di Kp. Cadas Bodas, Desa Tegal Datar Kecamatan Mani is, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pasien memiliki riwayat gangguan tumbuh kembang (tidak dapat berjalan dan berbicara) sejak usia 2 tahun.

Pada tanggal 16 Februari 2023, pasien mulai demam dan mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pasien tidak memiliki riwayat vaksinasi polio di masa lampau.

Upaya yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan Jawa Barat:

·        Melakukan koordinasi lintas program, lintas sektor di dinas kesehatan kab. purwakarta

·        Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi, termasuk melakukan pengambilan

sampel anak sehat (bukan kontak) minimal sebanyak 30 sampel.

·        Melakukan house to house screening ke 200 rumah disekitar kasus (termasuk

RCA) dan Komunikasi risiko kepada masyarakat

·        Merujuk kasus ke RSHS – dikoordinasikan dg Dinkes Prov/Kab, untuk melengkapi

resume medis dan pemeriksaan lainnya

·        Melakukan HRR (Hospital Record Review) kasus AFP (Accute Flaccid Paralysis) di RSUD Bayu Asih Purwakarta, RS Abdul Razak, RS ASri untuk periode 6 bulan terkahir untuk mendeteksi kasus tambahan

·        Sosialisasi (awal) Pelaksanaan sub PIN (Sub Pekan Imunisasi Nasional) secara daring ke semua fasyankes se - Jawa Barat (Puskesmas , RS dan fasyankes lainnya), Dinas Kes Prov Jawa Barat dan Kab / Kota serta LP/LS terkait lainnya.

Rencana Tindak Lanjut:

1. Melanjutkan Hospital Record Review ke RS lainnya & Melakukan follow up /kunjungan (sinergi dengan Petugas Puskesmas) ke rumah pasien yang diagnosis bandingnya masuk dalam kriteria AFP

2. Pemeriksaan spesimen anak sehat dari lokasi terdampak di Lab Biofarma

3. Audiensi dengan Gubernur Jabar serta jajaran

4. Advokasi dan sosialisasi pelaksanaan sub PIN (luring) kepada Pimpinan Daerah se -

Jabar, LP/LS, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat

5. Orientasi pelaksanaan Sub PIN kepada petugas kesehatan perwakilan Dinkes Kab//Kota dan Puskesmas Terpilih

 

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

R. Nina Susana Dewi

Berita Lain

Close
Close