Skip to content

Berita

Kadinkes: Target Program PUSPA Telah Tercapai

Congue iure curabitur incididunt consequat
Pencapaian target program PUSPA terjadi karena adanya keterlibatan dan dukungan dari kelompok masyarakat sangat diperlukan. Menjalin hubungan baik dengan stakeholder sangat membantu dalam mempersuasi dan memobilisasi masyarakat agar terlibat aktif dalam setiap pelayanan atau kegiatan program PUSPA.

“Contohnya seperti pelatihan kader dengan menggunakan sumber daya desa/kelurahan, sweeping balita kurang gizi, skrining PTM lintas sektor,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi pada Diskusi Diseminasi Evaluasi Dampak Program PUSPA 2021 bersama CISDI yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meetings, Senin (3/10/2022).

Selain itu, integrasi program menurut Kadinkes turut menjadi salah satu faktor.

“Sebagian besar program memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga untuk integrasi program menjadi poin penting untuk mencapai tujuan. Pemanfaatan data PISPK untuk penetapan sasaran dan target vaksinasi, skrining PTM menjadi beberapa contohnya,” lanjutnya.

Target program yang tercapai tersebut di antaranya penurunan angka kematian yang dipengaruhi oleh peningkatan active case finding pada populasi berisiko sehingga suspek dapat segera teridentifikasi.

Kematian akibat Covid-19 terjadi pada bulan Juli yang berjumlah 30 kematian dan Agustus dengan jumlah 18 kematian.

“Sedangkan angka konfirmasi mengalami peningkatan dari Juli berjumlah 59 per 100.000 penduduk ke Agustus berjumlah 149 per 100.000 penduduk,” ujar Kadinkes Nina.

Terjadi peningkatan angka kasus konfirmasi hampir 3 kali lipat pada bulan Agustus 2022. Peningkatan kasus terbanyak di Kota Depok . Walau pun demikian, kata Kadinkes angka kematian pada bulan Agustus mengalami penurunan.

“Dari jumlah kasus konfirmasi ini, rasio lacak yang dapat dilakukan sebesar 1:2,7 dan Kab Cirebon memiliki kapasitas tracing paling tinggi dibandingkan 11 kako PUSPA lainnya,” katanya.

Pemutusan transmisi melalui isolasi sudah berjalan dengan baik yang terlihat dari cakupan isolasi terpantau sebesar 45,3%. Angka ini masih dapat ditingkatkan jika keterlibatan kader uuntuk pemantauan dioptimalkan.

Pasien hipertensi dan diabetes yang diberikan konseling juga menjadi salah satu program PUSPA yang targetnya tercapai.

“Seluruh wilayah menunjukkan pencapaian yang sangat baik untuk pelaksanaan konseling pada pasien Hipertensi (HT) dan Diabetes Melitus (DM).  Perlu menjadi perhatian terkait dengan standardisasi konseling yang diberikan. Hingga saat ini belum ada informasi terkait dengan materi konseling yang diberikan kepada pasien,” tambahnya.

Cakupan konseling pada pasien DM per Agustus 2022 oleh tenaga kesehatan mencapai 99,70% sementara konseling pada pasien HT mencapai 98,91%.

Program PUSPA dengan target tercapai yang terakhir adalah Peningkatan BB Balita dengan masalah gizi.
Secara umum tren proporsi peningkatan berat badan balita dengan masalah gizi mengalami peningkatan.

Hal ini terjadi karena adanya kendala dalam penyediaan PMT pemulihan dan kegiatan posyandu yang mulai aktif kembali saat penempatan nakes PUSPA pada Juni 2022.

Upaya pencapaian target dilakukan dengan kerja sama dengan swasta untuk penyediaan PMT pemulihan (hibah) selama 6 bulan, pembuatan makanan bahan lokal kaya gizi mikro, seperti pemanfaatan daun kelor dan jagung dan mangga untuk produk boga dan pelatihan refreshing untuk pengukuran antropometri bagi para kader.

Berdasarkan pembelajaran baik di PKM Lokus PUSPA, peningkatan capaian pengendalian PTM khususnya hipertensi dan DM memerlukan upaya sebagai berikut:
1.    Peningkatan outreach
Optimalisasi peran kader untuk melakukan outreach dengan menggunakan data PIS-PK → pelatihan menjadi kunci penting
2.    Peningkatan skrining
Kolaborasi lintas sektor utk melaksanakan skrining di fasum/fasos/perkantoran/rumah ibadah/tempat wisata/mall, sekolah; aplikasi untuk pendataan pasien yang melakukan skrining PTM di FKTP non PKM/Posbindu
3.    Pemantauan
Penggunaan kartu pemantau; penerapan pengawas minum obat untuk pasien PTM via WhatsApp Group yang melibatkan kader terlatih.

Meski program PUSPA telah mencapai target, Kadinkes memberikan beberapa saran di antaranya penguatan SDM PUSPA, kebutuhan logistik, penguatan pentahelix, keberlanjutan program, fokus program dan indikator PUSPA 2023-2024, penempatan PUSPA dan pemilihan lokus serta penempatan PUSPA dan pemilihan lokus.

Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS

Berita Lain

Close
Close