KOTA BANDUNG--- Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Kesehatan Jawa Barat akan menyiapkan 309 pos kesehatan (poskes) di beberapa titik di Kabupaten/ Kota mulai 22 Desember hingga 2 Januari mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani dalam Koordinasi Pelayanan Kesehatan pada Nataru 2023 secara daring melalui Zoom Meetings, Senin (18/12).
Dinkes Jabar berencana menyiapkan sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang disiagakan di nataru 2023.
"Sejumlah 406 Puskesmas, 97 Rumah Sakit, 27 PSC 119, 309 Pos Kesehatan, 125 Ambulance dan 37 Ambulance Motor akan disiapkan," katanya.
Sementara itu, dalam menekan kasus Covid-19, Dinkes Jabar mengimbau kepada masyarakat untuk lakukan prokes bagi yang sakit dan vaksinasi bagi yang belum.
"Untuk pelayanan vaksinasi Covid-19 dilayani di Fasyankes, tidak di posko mudik, untuk di posko mudik nanti disesuaikan dengan kemampuan SDM dan penyiapan rantai dingin di posko mudik dari masing masing puskesmas di kabupaten/kota" tambahnya.
Berdasarkan SE Direktur Jenderal P2P Nomor IM.02.04/C/4864/2023, tentang Imbauan Melengkapi Dosis Vaksinasi Covid-19 yaitu:
1. Bagi masyarakat yang belum pernah mendapat vaksinasi COVID-19 untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Fasyankes terdekat.
2. Bagi masyarakat, terutama bagi lansia da dewasa yang memiliki komorbid serta penyandang imunpkompromais, yang suda pernah memperoleh vaksinasi COVID19 minimal 6-12 bulan yang lalu, dapat diberikan 1 dosis vaksin COVID-19.
3. Status vaksinasi dapat dicatatkan dalam Pcare Vaksinasi (selama masa transisi) dan selaniutnya dapat dicatatkan dalam ASIK dan melalui SIM RS SIMPUS atau Sistem pencatatan lain yang terintegrasi dalam SATUSEHAT. Sertifikat dapat diunduh pada aplikasi SATUSEHAT Mobile. Apabila terdapat kendala dalam penginputan dapat mengirimkan email ke helpdesk.kemkes.go.id
4. Untuk masyarakat bukan lansia yang tidak memiliki komorbid dan bukan penyandang immuno kompromais, vaksinasi akan disediakan pemerintah sampai 31 Desember 2023, selanjutnya dapat diperoleh secara mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
Raden Vini Adiani Dewi
