KOTA BANDUNG--- Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau
kepada masyarakat untuk melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan tidak
melakukan perilaku seks yang menyimpang. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas
Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi di Kota Bandung, Selasa (31/10).
“Menjaga PHBS, tidak melakukan perilaku seks yang
menyimpang, karena kasus yang (sudah) muncul pada orang-orang dengan HIV,”
katanya.
Saat ini di Jawa Barat terdapat dua kasus monkey pox yang ditemukan
di Kota Bandung dan Kabupaten Karawang. Kedua pasien sedang menjalani perawatan
di RSHS Bandung dan salah satu rumah sakit di Jakarta.
Monkey pox adalah penyakit infeksi reemerging yang pada
tahun 1958 pernah muncul di daerah Afrika dan sekarang muncul kembali.
“Masyarakat perlu waspada tapi tidak perlu takut yang
berlebihan, penyakit ini lebih berisiko pada kelompok rentan yang mempunyai daya
tahan tubuh rendah seperti HIV dan penyakit-penyakiti munocompremise,” ujarnya.
Ia mengatakan, penularan monkey pox terjadi melalui droplet yang bisa terjadi melalui kontak
langsung, kontak tidak langsung dan kontak erat dalam waktu lama.
“Sifat virus ini tidak seganas Covid-19 karena tidak merusak
organ tubuh (yang lain), monkey pox sama seperti cacar air,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan langkah yang akan diambil Dinkes
Jabar terkait kasus monkey pox di antaranya menindaklanjuti SE dari pusat
ke kota/ kabupaten di Jawa Barat, memberikan sosialisasi kewaspadaan monkey
pox, berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) serta telah membuat
tim (WAG) Kabupaten/ Kota dengan RS Hasan Sadikin.
Berdasarkan keterangannya, Dinkes Jabar akan terus
berkoordinasi dengan RS/ Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) tempat
merawat pasien dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota terkait dalam melakukan tracing.
“Kelainan auto imun bukan komorbid
(HIV) pasien HIV punya kecenderungan daya tahan tubuh turun, sehingga fokus
kepada komunitas risiko tinggi/ HIV,” ujarnya.
Tanda dan gejala sesorang terkena monkey pox adalah demam, pembesaran
kelenjar (limfadenpaty), ada benjolan-benjolan yang berisi air yang jika sudah
pecah bisa menjadi crusta serta bisa ada di seluruh tubuh termasuk area genital.
Periode infeksi monkey pox terdiri dari periode akut/
prodromal (0-5 hari): fase ini ditandai dengan adanya demam, sakit kepala,
pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas dan fase
erupsi: yang ditandai dengan ruam bermunculan pada 1-3 hari setelah munculnya
gejala demam dimulai dari bagian wajah menyebar ke tubuh dan ekstremitas.
Masa inkubasi monkey pox biasanya 6-13 hari tetapi dapat
berkisar 5-21 hari.
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
Raden Vini Adiani Dewi