Skip to content

Berita

Kota Bandung Menuju Wilayah Bebas BABS

Congue iure curabitur incididunt consequat
KOTA BANDUNG - Dinas Kesehatan Jawa Barat melakukan verifikasi tahap 1 open defecation free verifikasi dokumen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kota Bandung secara virtual melalui Zoom Meetings, Kamis (26/1/2023).

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana, pada 2021 yang lalu Jawa Barat sudah memiliki tiga Kabupaten yang telah dideklarasikan sebagai Kabupaten bebas buang air besar sembarangan yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sukabumi. Kemudian pada tahun 2022 kemarin ada tiga Kabupaten/Kota yang telah dideklarasikan sebagai daerah bebas buang air besar sembarangan, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kota Depok.

"Alhamdulillah pada kesempatan ini kita sedang berproses untuk memverifikasi Kota Bandung sebagai daerah yang bebas buang air besar sembarangan, Insya Allah," katanya.

Terdapat dua tahap verifikasi sebelum Kabupaten/Kota mendeklarasikan sebagai daerah yang terbebas dari buang air besar sembarangan atau open defecation free (ODF) yaitu tahap pertama verifikasi dokumen, dilanjutkan verifikasi lapangan lalu di akhir melakukan pleno keberlanjutan, rangkaian proses ini harus dilakukan sebagai bentuk penilaian yang absah nantinya di mata provinsi dan juga pusat. 

Setop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) merupakan kondisi suatu wilayah di mana setiap warganya dipastikan tidak ada yang berperilaku buang air besar sembarangan. Setop BABS ini merupakan indikator dasar pada pencapaian target 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).  

"Harapan saya dan tentunya harapan kita semua bahwasanya semoga kegiatan hari ini dapat berjalan dengan lancar tidak ada kendala apapun," tutupnya.

Selain dihadiri perwakilan dari 30 Kecamatan di Kota Bandung secara virtual, pertemuan verifikasi ODF tahap 1 ini turut dihadiri Wali Kota Bandung Yana Mulyana beserta jajaran.

Menurut Yana, untuk menuju Kota Bandung bebas BABS, diperlukan bantuan dari seluruh sektor termasuk masyarakat. Maka dari itu, pihaknya turut menghadirkan perwakilan dari beberapa perguruan tinggi di Bandung seperti STIKes Dharma Husada, Universitas Bhakti Kencana dan Unisba.

Berdasarkan data yang dipaparkan, akses sanitasi di Kota Bandung hingga tahun 2022 terdapat 23,17% akses layak dan 2,19% sharing dari total lebih dari 581 ribu kartu keluarga.

Yana dan pihaknya akan terus memastikan kesiapan ODF pada setiap tahapannya.

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS


Berita Lain

Close
Close