Skip to content

Artikel

Penyuka Pedas Waspada Terkena Gerd

Congue iure curabitur incididunt consequat

Makanan pedas memang memiliki tempat spesial bagi para pecintanya, bahkan mereka akan akan tetap melanjutkan makanannya walau lidah dan perut sudah terasa panas. Apalagi saat ini banyak inovasi dan kreasi makanan pedas yang tentunya akan semakin dinikmati oleh para penyuka pedas. 


Pada dasarnya, rasa pedas bukanlah sekadar sebuah sensasi, melainkan hasil dari keberadaan zat kimia yang disebut capsaicin. Apabila dikonsumsi dengan kadar yang wajar, sensasi pedas dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sifat pedas ini dapat berperan sebagai antikoagulan, membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.


Meskipun demikian, apabila konsumsi makanan pedas berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan, antara lain:


1. Maag 

Konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan masalah pada lambung, seperti maag. Efek samping ini terkait dengan pelepasan TRPV1 yang mengiritasi lambung. Pelepasan TRPV1 yang dipicu oleh kandungan capsaicin yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding lambung. 


Lama-kelamaan, sakit ini akan terasa perih di lambung sehingga maag pun muncul. Gejala maag bisa semakin parah bila Anda memiliki riwayat tukak lambung.


2. Gerd

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau refluks asam lambung adalah risiko yang dapat timbul akibat konsumsi makanan pedas yang berlebihan dan sering.


Capsaicin memiliki kemampuan untuk merilekskan katup kerongkongan bagian bawah. Selain itu, senyawa ini juga memperlambat proses pengeluaran cairan asam di lambung.


Dampak dari hal tersebut adalah cairan asam lambung dapat bertahan lebih lama di dalam lambung. Akibatnya, asam lambung dapat naik ke kerongkongan, memicu terjadinya GERD.


3. Diare

Makanan yang bersifat pedas, seperti cabai  mengandung capsaicin, merangsang pelepasan senyawa dalam tubuh yang disebut vanilloid receptor 1 atau TRPV1.


Selanjutnya, TRPV1 memberikan sinyal kepada otak bahwa saluran pencernaan sedang mengalami sensasi "terbakar". Dalam tanggapannya, otak memerintahkan pelepasan endorfin untuk meredakan sensasi panas yang dihasilkan oleh makanan pedas.


Proses berikutnya adalah instruksi dari otak pada saluran pencernaan agar membuang capsaicin secara berlebihan. Keadaan ini dapat mengakibatkan mengalami buang air besar secara berulang, atau yang biasa disebut diare. 


Maka dari itu, meskipun rasa pedas menimbulkan sensasi yang nikmat, namun jika terlalu sering dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan dalam jangka panjang.


Artikel Lain

Close
Close