Skip to content

Artikel

Anemia Biasa dan Anemia Aplastik, Apa Bedanya?

Congue iure curabitur incididunt consequat
Anemia aplastik merupakan kondisi dimana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bahkan, anemia jenis ini mampu memberhentikan produksi sel darah putih dan trombosit. 

Anemia aplastik tidaklah sama dengan anemia yang sering terjadi pada umumnya, yaitu anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah kondisi kurang darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi. 

Gejala yang dialami oleh penderita anemia aplastik dengan anemia hemolitik hampir serupa, yaitu mudah lemas dan lesu. Akan tetapi, penderita anemia aplastik lebih sensitif terhadap imunitas dan infeksi. Dengan begitu, penderitanya mudah terkena luka, pendarahan, mimisan, gusi berdarah, dan memar tanpa alasan yang jelas. 

Siapa saja bisa terkena anemia aplastik, baik anak maupun dewasa, laki-laki atau perempuan. 

Penyebab Anemia Aplastik

1. Penyebab Umum Anemia Aplastik
Secara umum, anemia aplastik disebabkan oleh rusaknya sel punca pada sumsum tulang. Karena sumsum tulang rusak, produksi sel darah pun menjadi berkurang, baik itu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).

Lalu, penyebab umum rusaknya sumsum tulang adalah imun yang menyerang sel punca di dalam sumsum tulang. Karena penyakit ini dipicu oleh imun yang menyerang bagian tubuh sendiri, anemia aplastik dapat dikategorikan sebagai salah satu penyakit autoimun.

Lebih berbahayanya, penyakit ini kerap tidak disadari oleh penderitanya. 

2. Faktor Risiko Lain
Selain itu, gangguan kurang darah ini juga bisa disebabkan berbagai faktor lain. Di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Riwayat penyakit autoimun, di mana imunitas tubuh menyerang sel darah
  • Reaksi obat-obatan epilepsi dan nyeri sendi
  • Paparan bahan kimia
  • Efek obat-obatan tertentu, misalnya beberapa jenis obat yang digunakan saat kemoterapi 
  • Penderita anorexia nervosa, gangguan makan yang berdampak pada kesehatan tulang
  • Virus lain semisal HIV, Epstein-Barr, herpes, hepatitis. 

Gejala Anemia Aplastik

Anemia aplastik dapat memengaruhi fungsi setiap jenis darah, yaitu leukosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, trombosit untuk pembekuan darah, dan eritrosit untuk penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.

Hal tersebut menyebabkan gejala anemia aplastik bervariasi, tergantung dari sel darah yang terdampak. Namun, gejala umum dari anemia aplastik adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Lemas
  • Pucat
  • Sakit kepala atau pusing
  • Jantung berdebar-debar
  • Sesak napas
  • Memar-memar
  • Perdarahan, seperti mimisan
  • Mudah terkena infeksi penyakit

Artikel Lain

Close
Close