Hero section image background

Stunting Jawa Barat Turun Jadi 15,9 Persen Pada 2024

Senin, 16 Juni 2025

kesehatan

217

Postingan ini dilihat

2

Postingan ini dibagikan

Poster post Stunting Jawa Barat Turun Jadi 15,9 Persen Pada 2024

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat berhasil menurun menjadi 15,9%, atau turun sebesar 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. (28/05) 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Vini Adiani Dewi, M.M.R.S, selaku wakil ketua harian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Daerah Provinsi Jawa Barat, menegaskan bahwa capaian ini merupakan buah dari sinergi berbagai sektor dan level pemerintahan, dari tingkat provinsi hingga desa dan kelurahan.

“Penurunan prevalensi stunting Jawa Barat menjadi 15,9% adalah hasil nyata dari kerja keras bersama. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa intervensi yang kita lakukan mulai dari edukasi gizi seimbang, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, hingga perbaikan akses air bersih dan sanitasi, telah membawa perubahan yang berarti,” ujar dr. Vini. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Jawa Barat, Anne Carolina, mewakili Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, selaku ketua harian TPPS Provinsi Jawa Barat, dalam kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) yang digelar di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Barat pada 26 Mei 2025. 

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak sehingga prevalensi stunting bisa turun signifikan,” ujar Anne Carolina.

Sementara itu, Pemprov Jabar melakukan berbagai upaya diantaranya Inovasi Provinsi Jawa Barat dalam Penanganan Stunting:

1. Silabus Peran Camat, Buku Saku Penanganan Stunting di Jawa Barat 

2. Tim LO Stunting Provinsi Jawa Barat Pendampingan aktif oleh LO (Liaison Officer) ke 27 kabupaten/kota.

3. KKN Tematik Stunting 

4. RATAS Stunting SPBE, Rapat terbatas untuk integrasi percepatan penanganan stunting berbasis Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

5. Jabar Stunting Summit, Forum koordinasi dan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan.

6. GEMAZ Generasi Emas Bebas Anemia dan Zero Stunting): Edukasi remaja dan calon pengantin.

7. MORING Jabar, monitoring rutin pelaksanaan Aksi Konvergensi.

8. ODADING, Obrolan Daring Stunting): Diskusi daring interaktif bersama kab/kota.

9. COMRING, Coffee Morning Stunting): Forum santai untuk menyamakan langkah antar stakeholder

10. Kolaborasi Pentahelix Zero New Stunting, Sinergi antara pemerintah, CSR, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat dan

11. Aksi stunting award (ASA)

Salah satu bentuk kolaborasi nyata adalah melalui program Geber Si Jumo Jamilah yaitu Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan dan Penanggulangan DBD (Si Jumo), serta Gerakan Jaga Ibu Hamil dan Lingkungan Sehat (Jamilah).

Inovasi Kabupaten/Kota di Jawa Barat:

1. Sistem Pencegahan Stunting generasi ke-2 Simpati Jitu)- Kab. Sumedang 

2. Gerakan masyarakat dampingi anak stunting sejak dini. (Gemini)- Kota Depok

3. Temukan, Obati, Sayangi balita stunting. (Tos Stunting) - Kab. Garut 

4. Gerakan cinta kelor 3M - Kab. Bekasi 

5. Elektronik Pencatatan Stunting (e-penting) - Kota Bandung. 

6. Atasi Stunting Berikan Kepedulian (Anting Berlian)- Kota Banjar

Penurunan stunting di Jawa Barat adalah bukti bahwa aksi konvergensi, inovasi lokal, serta sinergi lintas sektor dapat memberikan dampak nyata. Mari terus jaga semangat kolaborasi demi mewujudkan Generasi Emas Jawa Barat yang sehat dan berkualitas.

 

Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
dr. Raden Vini Adiani Dewi, M.M.R.S

Penulis: Yuni Lestari