Hero section image background

Operasi Bayi Kembar Siam Berhasil, Jabar Mantapkan Langkah Turunkan AKI dan AKB

Jumat, 13 Juni 2025

kesehatan

29

Postingan ini dilihat

0

Postingan ini dibagikan

Poster post Operasi Bayi Kembar Siam Berhasil, Jabar Mantapkan Langkah Turunkan AKI dan AKB

Bandung, 11 Juni 2025 — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menorehkan prestasi penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kabupaten Tasikmalaya, Nadia dan Nadira, yang dilakukan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, menjadi upaya dalam mempersiapkan generasi yang unggul.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan apresiasi tinggi kepada Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung atas keberhasilan tim medis dalam melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kabupaten Tasikmalaya, Nadia dan Nadira.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Pak Gubernur dan Direktur Utama RSHS yang telah berhasil memisahkan bayi kembar siam. Ini adalah salah satu prosedur medis paling sulit yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit rumah sakit di Indonesia,” ujar Menkes Budi dalam sambutannya di RSHS Bandung.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang turut hadir dalam acara, menyampaikan rasa haru dan bangganya atas keberhasilan tim RSHS. Ia bersama Menkes juga sempat menggendong kedua bayi, yang kini dinyatakan dalam keadaan sehat.

“Anak-anak ini sehat, kekar, dan menangis dengan keras. Itu tanda anak yang pintar,” ungkap Gubernur Dedi.

Gubernur juga menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal tindakan medis, tetapi juga bagian dari visi Jabar untuk menciptakan generasi sehat dan berkualitas.

“Kami ingin anak-anak Jawa Barat tumbuh dalam lingkungan yang sehat, sejak dalam kandungan hingga dewasa. Untuk itu, kami terus mendorong gaya hidup sehat, termasuk melalui kebijakan pendidikan, seperti kebiasaan bangun pagi dan pemantauan gizi anak-anak sejak usia sekolah,” lanjutnya.

Permintaan bantuan operasi pemisahan bayi kembar siam Nadia dan Nadira pertama kali disampaikan langsung oleh orang tua mereka kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Momen tersebut kemudian diunggah melalui akun Instagram resmi Gubernur @dedimulyadi pada 23 Februari 2025.

Menindaklanjuti permintaan tersebut, Gubernur menghubungi RSHS Bandung untuk mempersiapkan tindakan medis. Operasi yang berlangsung pada Mei 2025.

Operasi pemisahan pun berhasil dilakukan oleh tim dokter spesialis RSHS diketuai oleh Kepala Divisi Bedah Anak, sekaligus Ketua Tim Pemisahan Kembar Siam dr Diki Derajat Kusmayadi, dengan hasil yang sangat baik dan seluruh biaya operasi ditanggung oleh RSHS Bandung.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, secara langsung hadir dalam kegiatan Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan AKI dan AKB di RSHS Bandung pada 10 Juni 2025, dan menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Vini Adiani Dewi, M.M.R.S, menegaskan bahwa capaian ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan penguatan sistem rujukan maternal-neonatal yang telah dilakukan secara berkelanjutan.

“Terima kasih dan apresiasi kepada tim medis RSHS Bandung atas keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Nadia dan Nadira. Alhamdulillah, keduanya kini sudah pulang ke rumah dalam kondisi sehat” Ujar dr. Vini

Keberhasilan ini juga menjadi pelengkap atas tren positif kesehatan anak di Jawa Barat. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Jawa Barat turun signifikan menjadi 15,9%, atau berkurang 5,8 poin persen dari tahun sebelumnya.

“Penurunan stunting adalah sinyal bahwa kerja keras di hulu melalui edukasi, perbaikan gizi, dan pelayanan dasar sedang membuahkan hasil. Tapi kami tidak boleh lengah. Akses layanan kesehatan harus terus diperluas, terutama di wilayah pelosok,” tambahnya.

Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam dan penurunan angka stunting menjadi simbol kemajuan pelayanan kesehatan di Jawa Barat. Dinas Kesehatan Provinsi bersama seluruh jejaring fasyankes, tenaga kesehatan, dan mitra lintas sektor akan terus memperkuat kapasitas layanan dan literasi kesehatan masyarakat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menghadirkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tangguh sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.

Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
dr. Raden Vini Adiani Dewi, M.M.R.S

Penulis: Yuni Lestari