Skip to content

Berita

Target Cakupan Imunisasi untuk Setiap Antigen Rata-Rata Sebesar 95 %

Congue iure curabitur incididunt consequat
Selama kurang lebih 2 tahun pandemi Covid-19, semua aspek mengalami dampak yang berarti termasuk pada sektor kesehatan terutama layanan kesehatan dasar masyarakat yakni layanan imunisasi.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, Indonesia mengalami penurunan cakupan imunisasi dasar dari tahun 2020 – 2021 dengan gap sekitar 9% dimana sekitar 1,7 juta anak yang tidak mendapat imunisasi sejak 3 tahun terakhir.

Begitu pula Provinsi Jawa Barat, pada 2020 dan 2021 capaian imunisasi dasar lengkap menurun dari tahun sebelumnya dan belum mencapai target. 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat mengatakan dalam pembukaan Pertemuan Akserelasi Strategi Capaian Indikator Program Pengelolaan Imunisasi 2022 bahwa target cakupan imunisasi untuk setiap antigen rata-rata sebesar 95 %. Pertemuan ini dilaksanakan di Main Ballroom Amarthapura, El Royale Hotel, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).

“Dalam setiap program imunisasi tentu adanya target yang harus dicapai. Target cakupan imunisasi untuk setiap antigen rata-rata sebesar 95 % sehingga perlu sekali kerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk mendukung program tersebut,” katanya.

Program imunisasi tersebut di antaranya program Kemenkes terkait imunisasi yaitu pelaksanaan bulan imunisasi anak nasional (Bian) untuk tahap 1 dan 2. Tujuan pelaksanaan Bian yaitu mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I, menghentikan transmisi virus campak-rubela setempat (indigenous) di semua kabupaten/kota di Indonesia pada 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak-rubela/CRS pada 2026 dari searo, mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis.

Lebih lanjut ia mengatakan, program nasional lainnya adalah imunisasi pada 12 September 2022 kemarin yang telah mencanangkan program imunisasi PCV secara nasional. 
“Upaya-upaya tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap generasi ke depan agar menghasilkan generasi yang unggul dan sehat,” tambahnya.

Menurutnya, perlu sekali kerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk mendukung program-program tersebut.

Di Jawa Barat, kerja sama lintas sektor dan lintas program terkait yaitu dengan melibatkan semua unsur pentahelix, di mana penyiapan teknis pelaksanaan imunisasi dengan menyertakan semua organisasi profesi kesehatan, serta upaya penggerakan sasaran dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi dengan menyertakan organisasi kemasyarakatan dari mulai desa/kelurahan sampai kabupaten/kota dan provinsi.

“Diharapkan semua unsur pemerintah daerah dapat bergerak dan mendukung kegiatan imunisasi dalam mencapai target nasional sampai di akhir tahun 2022 ini,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS

Berita Lain

Close
Close