Skip to content

Berita

Forum Perangkat Daerah Dinkes Jabar, untuk Pelaksanaan Program yang Lebih Baik

Congue iure curabitur incididunt consequat

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana membuka secara resmi kegiatan forum perangkat daerah Dinas Kesehatan Jawa Barat di Ballroom Horel El Royale, Kota Bandung, Selasa (28/2/2023).

Akan dilaksanakan selama tiga hari, kick off kegiatan ini diisi oleh paparan materi dari narasumber, pertunjukan seni, sertijab ASN di Lingkungan Dinas Kesehatan Jawa Barat, dll.

Forum perangkat daerah ini merupakan forum sinkronisasi pelaksanaan urusan pemerintahan daerah untuk merumuskan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota.

“Diharapkan memperoleh masukan dalam rangka penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan penyepakatan isu strategis. Tujuan dan  target sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan, indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dan renstra perangkat daerah,” kata Plt. Kadinkes Nina

“Saya mengimbau dalam pembiayaan program kesehatan untuk memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang,” lanjutnya.

Di antara isu strategis yang berkembang tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama transformasi layanan primer, mencakup upaya promotif preventif yang komprehensif, penanganan stunting, imunisasi, penguatan kapasitas skrining di layanan primer dan peningkatan akses, sdm, obat dan kualitas layanan;

Kedua, transformasi layanan rujukan, dengan perbaikan mekanisme rujukan dan peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit.

Ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, serta peningkatan kapasitas kesiapsiagaan sistem kesehatan. Keempat, transformasi pembiayaan kesehatan, untuk menjamin pembiayaan yang selalu tersedia dan transparan, efektif dan efisien, serta berkeadilan.

Kelima, transformasi sdm kesehatan, menjamin ketersediaan dan pemerataan jumlah, jenis, dan kapasitas sdm kesehatan.

Kenam, transformasi teknologi informasi kesehatan, mencakup integrasi dan pengembangan sistem data kesehatan yang nantinya akan diintegrasikan pada platform satu sehat.

Keenam hal tersebut tidak terlepas dari dukungan implementasi di daerah, sehingga perlu diperkuat pula oleh dukungan sistem kesehatan yang tangguh di jawa barat.

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat terepresentasikan dari capaian indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Barat tahun 2022.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, capaian indeks pembangunan manusia Provinsi Jawa Barat tahun 2022 adalah 73,12 melebihi angka target yang ditetapkan yakni pada angka 72,57 sebagaimana tercantum dalam perubahan rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

Dengan kata lain pembangunan manusia di Jawa Barat pada tahun 2022 mencapai 100,76 persen dari yang ditargetkan.

Capaian IPM Jawa Barat 2022 mengalami peningkatan 0,67 poin atau 0,92 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2021. Secara nasional, persentase kenaikan IPM Jawa Barat menempati posisi ke-11 tertinggi diantara provinsi yang ada di Indonesia, dan menempati posisi pertama tertinggi di antara provinsi di Pulau Jawa. Persentase kenaikan ini juga sedikit di atas pertumbuhan ipm nasional yang tumbuh 0,86 persen.

Peningkatan IPM Jawa Barat 2022 didukung oleh peningkatan semua komponen pembentuk IPM dan peningkatan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran per kapita disesuaikan (PPP) sebesar 3,14 persen. Ada pun komponen lainnya yaitu usia harapan hidup (UHH) meningkat 0,40 persen, harapan lama sekolah (HLS) meningkat 0,08 persen, dan rata-rata lama sekolah (RLS) meningkat 1,97 persen. Peningkatan ini menjadi indikasi perbaikan pada aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat.

 

Plt. Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

R. Nina Susana Dewi

Berita Lain

Close
Close