Skip to content

Berita

Integrasi Layanan Primer Melalui Posyandu Prima

Congue iure curabitur incididunt consequat
Setelah dirilis bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan Jawa Barat selanjutnya menyelenggarakan Diskusi Sosialisasi dan Fasilitasi Kegiatan Kaji Banding Transformasi Kesehatan melalui Integrasi Layanan Primer dengan Posyandu Prima di Ballroom Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Senin (19/12/2022).

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat terdapat enam pilar transformasi sebagai berikut:
- Transformasi layanan primer, dengan memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana, prasarana, dan SDM, serta memperkuat manajemen di layanan primer.
- Transformasi layanan rujukan, dengan meningkatkan akses serta mutu rumah sakit Indonesia, melalui program sister hospital dengan rumah sakit internasional, pengembangan center of excellence, sistem pengampuan rumah sakit, serta pendidikan dan penelitian.
- Transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan mendorong kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, serta meningkatkan jejaring surveilans dan persiapan tenaga kesehatan cadangan dalam merespon ancaman krisis kesehatan.
- Transformasi pembiayaan kesehatan, dengan menata ulang pembiayaan dan manfaat JKN, serta meningkatkan proporsi pembiayaan layanan promotif dan preventif melalui penambahan layanan skrining dasar bagi seluruh rakyat indonesia.
- Transformasi sdm kesehatan, dengan meningkatkan kuantitas, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan, melalui beasiswa, pemberdayaan diaspora kesehatan, dan pertukaran tenaga profesional kesehatan dengan mitra internasional.
- Transformasi teknologi kesehatan, yang meliputi teknologi informasi dan bioteknologi.
Pandemi menjadi momentum bagi pemerintah untuk berbenah, melakukan transformasi pada sistem kesehatan, untuk  mewujudkan masyarakat yang sehat mandiri, produktif dan berkeadilan, sekaligus sebagai kesiapan dari pemerintah untuk menghadapi masalah-masalah kesehatan yang akan datang, denagn salah satu kegiatannya   pengembangan pelayanan di posyandu  yaitu posyandu prima, yang semula sasaran posyandu hanya pada ibu , bayi dan balita,  saat ini  dengan hadirnya posyandu prima pelayanan nya sesuai dengan siklus hidup atau cotinum of care   dengan sasaran mulai dari ibu hamil bayi, nalita, anak, remaja, dewasa , pasangan usia subur sampai dengan lansia.

“Hal ini bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan yang paripurna, posyandu prima dengan pelayanan setiap hari dibantu oleh dua orang tenaga kesehatan dan kader yang sudah dilatih. Sementara posyandu yang ada di dusun pun tetap berjalan satu bulan sekali,” katanya.

Ia berharap, kegiatan ini menjadi awal yang baik dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di jawa barat melalui kegiatan yang inovatif,  kreatif dengan semangat kolaboratif berdasarkan prioritas kesehatan dan kebutuhan masyarakat.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS

Berita Lain

Close
Close