Dinas Kesehatan Jawa Barat beraudiensi dengan UNICEF
Indonesia terkait dukungan dan strategi yang dilakukan untuk memaksimalkan Bulan
Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap 2 Jawa-Bali di Kantor Dinkes Jabar. Ruang
Fatah, Jumat (23/9/2022).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Nina Susana Dewi, strategi
yang telah dilakukan untuk maksimalkan pelaksanaan BIAN di antaranya adalah
mengajak lintas sektor yakni TNI/ Polri dengan membuat surat permohonan
dukungan, bekerja sama dengan stakeholder yakni Dewan Masjid, Muslimat
NU, Muhammadiyah, dan Persis, memonitoring BIAN ke Kabupaten/ Kota dipimpin
Sekretaris Daerah, serta berkoordinasi dengan PAUD/ TK.
“Selain itu, tim pokja BIAN di bidang informatika juga
membuat pesan kunci BIAN untuk melakukan strategi di media sosial,” katanya.
Dalam melakukan strategi ini, komponen masyarakat turut
diajak dalam memenuhi peningkatan cakupan imunisasi BIAN Campak-Rubella.
“ Hari Rabu & Kamis di Kota Bandung akan diadakan
cakupan pelaksanaan imunisasi di daerah Cijawura, Margasari dan Cibiru. Karena
banyak muslimat yang sambil melaksanakan pengajian di sana,” kata perwakilan PW NU Jabar, Ella.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (P2P) Dinkes Jabar menambahkan, upaya lain yang telah dilakukan adalah
sweeping ketat di fasyankes pelaksanaan imunisasi BIAN, dan penambahan
tim kerja di luar Puskemas.
“Bahkan Puskesmas di kecamatan diminta untuk melayani selama
24 jam,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, sosialisasi di tempat ibadah di
beberapa Kabupaten sudah dilakukan. Meski belum maksimal, namun menurutnya
harus terus diupayakan.
“Kita akan jaring lagi komponen lain untuk memaksimalkan
pelaksaan BIAN setelah surat (perintah) di tanda tangan bu Kadis untuk
disebarluaskan ke seluruh Kabupaten/ Kota,” tutupnya.
Audiensi ini turut dihadiri perwakilan UNICEF Indonesia,
Rusipah dan beberapa perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI.
Data per 22 September 2022. Cakupan imunisasi campak-rubella
di Jawa Barat mencapai rata-rata 75.7 di 27 Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat, 66.9
imunisasi OPV, 66.0 imunisasi IPV, dan 60.8 imunisasi DPT-HB-Hib yang merupakan
imunisasi kejar.
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS