Pelaksanaan BIAN di Jawa Barat dimulai dari tanggal 1 Agustus 2022. Sempat mengalami
beberapa
kali perpanjangan, BIAN Provinsi Jawa Barat telah berakhir pada tanggal 16 November
2022 dengan capaian imunisasi campak rubella sebesar 3.221.028 (95,7%),
imunisasi kejar OPV sebesar 483.781 (96,1%), imunisasi kejar IPV sebesar
611.346 (92%) dan imunisasi kejar DPT-Hb-Hib sebesar 735.141 (89,4%).
“Provinsi Jawa Barat mencapai target nasional pelaksanaan
BIAN karena adanya kerja sama lintas sektor dan lintas program terkait,” kata Kepala
Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Nina Susana dalam Pertemuan Evaluasi
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Prov. Jabar di Ballroom Hotel Kahuripan,
Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/11/2022).
Beberapa
kendala dalam mencapai target BIAN di Provinsi Jawa Barat menurutnya yaitu bagi Kabupaten/ Kota yang belum mencapai target terutama pada
masyarakat daerah perkotaan anak yang menjadi sasaran BIAN tidak diimunisasi
karena merasa anaknya telah diimunisasi lengkap dan rata-rata untuk kawasan elite
tidak datang ke posyandu sehingga tidak terjaring di puskesmas.
Ada pun strategi percepatan BIAN yang dilakukan oleh Provinsi Jawa
Barat yaitu :
1.
Melakukan sweeping
di beberapa Kabupaten/ Kota. Pada pelaksanaan BIAN ini
Dinkes Jabar dibantu mitra pembangunan kesehatan dengan melakukan RCA bagi Kabupaten/
Kota yang cakupan BIAN-nya tinggi dan beberapa Kabupaten/ Kota yang
cakupannya di daerahnya 100% dilakukan RCA sekaligus sweeping.
2.
Melakukan
evaluasi ketika pelaksanaan BIAN bersama sekda provinsi Jawa Barat bersama Kabupaten/ Kota dengan agenda menginventarisir kendala bagi
Kabupaten/ Kota yang belum mencapai target dan lesson learn bagi
Kabupaten/ Kota yang telah mencapai target
3.
Bekerja sama
dengan lintas sektor terkait dalam percepatan peningkatan cakupan BIAN
Strategi
percepatan BIAN tersebut merupakan upaya dan komitmen provinsi Jawa Barat dalam mencapai target BIAN nasional dan tujuan BIAN yaitu eliminasi campak
rubella.
“Kami berharap pencapaian ini dapat sejalan
dengan program imunisasi rutin dalam mencapai target renstra tahun 2022. Semoga
anak-anak generasi mendatang bebas dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Mari bersama-sama semangat untuk menjadi
daerah dengan cakupan tinggi dan merata agar bebas dari kasus PD3I,” tutupnya.
Kepala
Dinas Kesehatan
Provinsi
Jawa Barat
dr.
R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS