Skip to content

Berita

Waspada Dini KLB Polio Melalui Penguatan Surveilans Polio dan Difteri bagi Kabupaten/Kota di Jawa Barat

Congue iure curabitur incididunt consequat
Keluarnya surat edaran Nomor SR.02.06/C/5537/2022 Tentang Kewaspadaan Dini Terhadap Kejadian Luar Biasa Polio dari kasus virus polio vaksin tipe 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.

Cakupan imunisasi polio dan capaian surveilans acute flaccid paralysis (AFP) masih rendah beberapa tahun belakangan, serta masih banyak Kabupaten/Kota dengan penemuan dan pelaporan kasus AFP (silent area) yang rendah sehingga perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dini terhadap sirkulasi VDPV2 di Provinsi Jawa Barat sehingga tidak terjadi penularan dan meminimalkan risiko sirkulasi virus polio tersebut.

“Jumlah kasus AFP di Provinsi Jawa Barat sampai dengan bulan November 2022 sebanyak 199 kasus yang sudah dilaporkan. Tetapi alhamdullilah tidak ada kasus aAFP yang berubah menjadi kasus konfirmasi polio,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana dalam Pertemuan Penguatan Surveilans Tingkat Provinsi Jawa Barat di Ballroom Hotel Grand Sunshine, Kabupaten Bandung, Rabu (30/11/2022).

Sedangkan kasus difteri yang sudah dilaporkan sebanyak 96 kasus dengan 11 kasus kematian. Diperlukannya pengendalian dan penanggulangan yang cepat untuk kontak erat difteri agar tidak menyebar lebih luas di wilayah Jawa Barat.

“Dengan adanya kasus polio di Aceh dan peningkatan jumlah kasus difteri  juga angka kematiannya, maka diperlukannya penguatan surveilans polio dan difteri bagi Kabupaten/Kota di Jawa Barat,” katanya.

Indonesia berkomitmen untuk mencapai target global dan nasional dalam eradikasi polio 2026, eliminasi Campak-Rubela/CRSpada tahun 2023, mempertahankan status eliminasi tetanus maternal dan neonatus, pengendalian difteri serta pengendalian pertusis.

Indonesia masih menghadapi masalah - masalah kesehatan masyarakat khususnya penyakit - penyakit infeksi yang dilaporkan dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB)/wabah seperti demam berdarah dengue, malaria, rabies, anthrax, difteri, polio, campak, pertusis, keracunan makanan, dan lainnya.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) merupakan salah satu potensi dan permasalahan di Indonesia. Rendahnya cakupan imunisasi di daerah yang menyebabkan peningkatan beberapa kasus PD3I dan berpotensi menjadi sumber penularan ke daerah lain.

Kegiatan yang diisi oleh narasumber dari Kemenkes RI dan IDAI Jabar ini diikuti oleh sub koordinator Surveilans dan Imunisasi perwakilan dari 27 Kabupaten/ Kota di Jawa Barat dan akan dilaksanakan selama dua hari.

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS.

Berita Lain

Close
Close