Skip to content

Berita

Pemprov Jabar Menyambut Baik Pengampuan Layanan Prioritas Stroke

Congue iure curabitur incididunt consequat

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana menyambut baik pengampuan layanan prioritas stroke.

“Sehubungan dengan dimulainya program pengampuan layanan prioritas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik dengan diselenggarakannya launching kegiatan pengampuan layanan prioritas stroke berupa workshop tindakan pembedahan clipping pada pasien Aneurisma Cerebrovaskular di RSUP dr. Hasan Sadikin,” katanya dalam Workshop Tindakan Pembedahan Clipping pada Pasien Aneurisma Cerebrovaskular di Ruang Rapat RSUP Hasan Sadikin, Jalan Pasteur No. 38, Rabu (26/10/2022).

 Workshop ini dilaksanakan oleh tim pengampuan layanan stroke RS PON Prof. Dr. Mahar Mardjono.

Faktor keberhasilan pengampuan dalam optimalisasi jejaring pelayanan kesehatan menurut Kadinkes di antaranya:

-       Dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan dan pimpinan rumah sakit dalam melakukan identifikasi dan pemetaan rumah sakit

-       Dukungan dari organisasi profesi terkait penyebaran/ distribusi tenaga kesehatan yang dibutuhkan dalam pengembangan pelayanan di daerah

-       Mou antara rumah sakit pengampu, RS diampu dan pemerintah daerah

-       Terbentuknya tim pengampu jejaring yang efektif

Data riskesdas tahun 2018 menunjukkan beberapa penyakit dengan  prevalensi yang tinggi seperti stroke 10,9%, penyakit jantung koroner 1,5%, kanker 1,79, diabetes militus 1,5 dan tuberkolusis 0,42 dari total populasi di Indonesia.

“Maka salah satu kebijakan RPJMN bidang kesehatan diarahkan pada penguatan sistem kesehatan. Permasalahan layanan kesehatan saat ini terkait belum meratanya pelayanan kesehatan rujukan yang disebabkan oleh terbatasnya fasyankes yang mempunyai kompetensi untuk penanganan beberapa penyakit prioritas tersebut,” tambahnya.

Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pengembangan layanan unggulan, Kementerian Kesehatan telah menetapkan 7 rumah sakit vertikal sebagai pusat layanan kekhususan nasional dan 193 rumah sakit pengembangan pusat rujukan nasional, provinsi dan regional yang merupakan pembina dan jejaring pengampuan layanan unggulan.

Sehingga diharapkan peran RS vertikal yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan mensukseskan transformasi kesehatan terutama mendorong pemerataan akses pelayanan kesehatan rujukan dengan ditetapkan pusat rujukan nasional layanan unggulan (center of excellence) yang juga berperan membentuk jejaring RS rujukan layanan unggulan dengan program pengampuan layanan unggulan.

“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan dapat memberikan berjuta manfaat bagi masyarakat Jawa Barat khususnya pasien-pasien penderita stroke,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS

Berita Lain

Close
Close